Lensakita.id-Kolaka Utara, Intesitas curah hujan yang tinggi yang menguyur hampir disemua wilaya Kolaka Utara (Kolut), pada Kamis (17/12) malam, menyebabkan meluapnya 4 sungai besar yakni sungai lasusua, sungai lambai, sungai ranteangin dan sungai Wawo.
Akibat meluapnya 4 sungai tersebut, menyebabkan banjir bandang yang disertai dengan material kayu dan lumpur menerjang dan merendam pemukiman warga di 4 kecamatan yakni Kecamatan Lasusua, Kecamatan Lambai, Kecamatan Ranteangin dan Kecamatan Wawo. Namun yang terparah diterjang banjir bandang berada di Kecamatan Lasusua yakni Desa Batu Ganda, Desa Tojabi dan Desa Petulua.
Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, sebab warga telah bersiap siaga, namun kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Debit air yang juga naik hingga melewati jembatan Rantelimbong membuat warga panik dan sempat memutuskan akses jalan selama beberapa jam.
Sedangkan di Kecamatan Lambai sedikitnya ada 2 desa yang juga diterjang banjir bandang yakni Desa Pumbolo dan Desa Tinukari, Kecamatan Ranteangin Desa Landolia, Kelurahan Ranteangin, Kecamatan Wawo yakni Desa Tinukari dan Desa Pumbolo.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolut, DR Hj Syamsuryani, melalui Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Liberti mengatakan banjir bandang yang terjadi tadi malam (kamis,red) akibat meluap 4 sungai besar, membuat warga panik dan mengungsi
“Alhamdulillah patut bersyukur tidak adanya korban jiwa. Namun meski demikian kerugin material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,” kata Liberti, Jumat (18/12).
Menurut Liberti, kesiap siagaan masyarakat yang berada di daerah aliran sungai (DAS) dibantu dari tim tanggap darurat BPBD, Kepolisian dan TNI melakukan himbauan agar masyarakat segera mengungsi.
“Untuk total rumah yang rusak, hewan ternak dan kerugian lain saat ini masih dilakukan pendataan yang dilakukan tim,” ujarnya.
Namun lanjut dia, kerugian yang pasti itu walaupun belum ada hitungannya seperti 67 hektar padi sawa terendam lumpur, ratusn hewan ternak terbawah banjir dan adanya beberapa rumah yang nyaris roboh diterjang banjir.
“Sejak tadi malam Pak Bupati, Wakil Bupati, Kapolres dan semua tim telah turun langsung memantu banjir. Bahkan sampai saat ini bupati langsung memimpin tim tanggap darurat bencana,” jelas Liberti.
Saat ini kata Liberti, pihaknya fokus untuk melakukan pendataan, menyedot lumpur yang masuk dirumah warga, membersihkan akses jalan dari material kayu yang dilakukan tim tanggap darurat BPBD, TNI, Polri dan Relawan.
“Untuk kebutuhan seperti mie instan, selimut, pakain telah disediakan. Meskipun air sudah mengalami penurunan namun warga masih belum berani pulang dirumah sebab cuaca masih kurang mendukung,” tuturnya.
Liberti berharap warga untuk tetap waspada dan lebih baik meninggal rumah, kalau intesitas curah hujan yang turun tinggi. Hingga saat tim tanggap darurat masih terus melakukan upaya pembersihan rumah dari lumpur dan membersihkan material kayu dari jalan.
Laporan – Asrah