LENSAKITA.ID-KOLAKA UTARA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi dengan adanya perubahan pancaroba cuaca maka memasuki Januari-April 2022 dampa cuaca yang akan di timbulkan yakni Bencana Angin Puting Beliung dan Hidrometeorologi.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) DR.Hj Andi Syamsurian.
“Jadi Bencana Hidrometeorologi itu adalah Pengaruh Perubahan Iklim dan Kerusakan Lingkungan. Atau terjadi oleh parameter meteorologi seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin,”kata Syamsuriani pada lensakita.id saat dikonfirmasi, jum’at (21/01/2022).
Syamsuriani juga menghimbau kepada seluruh Masyarakat Kolut khususnya mereka yang tinggal di pesisir pantai agar senantiasa selalu mejaga kesiap-siagaan dan tetap waspada dengan kondisi cuaca saat ini.
“Kami juga menghibau kepada para nelayan, agar untuk sementara waktu jangan dulu melaut, sampai kondisi cuaca dapat stabil, guna menghindari hal-hal yang kita tidak inginkan,”pungkasnya.
Kepala dinas BPBD Kolut ini juga menuturkan untuk data kerusakan yang di timbulkan akibat angin kencang sejak Januari 2022 di kolut ada sebanyak 16 rumah warga dan 2 Ruang Kerja Belajar (RKB) SD 2 Wawo.
“Jadi 16 rumah warga yang rusak akibat hantaman angin kencang yaitu dari Kecamatan Wawo ada 3 rumah, Lasusua 2 rumah, Tolala 6 rumah, Porehu 3 rumah, dan Kecamatan Tiwu 1 rumah,”imbuhnya.
Sementara itu di tempat yang terpisah seorang nelayan dari Desa Pitulua Kecamatan Lasusus atan nama Riswan mengungkapkan sudah sebulan tidak melakukan aktifitas melaut yang disebabkan akibat cuaca angin yang tidak mendukung disertai ombak yang kencang, sehingga kata Ridwan, untuk dapat bertahan hidup dirinya hanya dapat memunggut kerang laut untuk dapat bertahan hidup.
“karena kami tidak punya kebun terpaksa untuk bertahan hidup kami hanya mengandalkan kerang laut (siput laut) untuk dapat menghidupi keluarga,”kata Ridwan pada awak media saat di konfirmasi.
Sehingga ia berharap kepada pemerintah setempat agar kiranya dapat memberikan bantuan pada mereka, agar dapat mengurangi beban mereka selama mereka tidak melaut.
“Kami berharap kepada pemerintah setempat agar kiranya dapat terjun langsung kesini melihat kondisi kami saat ini,”harapnya.
Laporan – Asran