LENSAKITA.ID-KENDARI. Aliansi Mahasiswa Peduli Pemilu (AMPP) menatang Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Memeriksan dan memberikan saksi terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Konawe terkait dugaan perekrutan Badan Adhoc Yang Terafiliasi dengan Parpol.
Pasalnya, dalam perekrutan anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kecamatan Anggaberi Kelurahan Lawulo, KPU Konawe diduga kuat telah meloloskan serta melantik salah satu anggota partai politik sebagai penyelenggara dalam pemilihan kepala daerah November mendatang.
Hal itu diungkapkan koordinator Aliansi Mahasiswa Peduli Pemilu (AMPP) Habrianto, Jumat (14/06/24)).
Habri menyebutkan, bahwa berdasarkan putusan KPU Konawe No: 369/PP.04.2 – pu/7402/2024, saudara Israwan terpilih sebagai anggota PPS Kelurahan Lawulo Kecamatan Anggaberi, sementara ia merupakan pengurus DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Konawe atau organisasi sayap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
“Ini merupakan persoalan yang sangat serius. Kami juga telah melakukan penelusuran dari berbagai sumber, sehingga kami menemukan bahwa saudara Israwan ini adalah pengurus DPC BMI Konawe,” kata Habri dalam konferensi pers disalah satu warkop Kota Kendari.
“Bagaimana bisa hal seperti ini bisa terjadi, sangat disayangkan serta patut dipertanyakan terkait lolosnya serta dilantiknya saudara Israwan,” tambah Habri.
Ditempat yang sama, Koordinator II Aliansi Mahasiswa Peduli Pemilu (AMPP) Aldi Lamoito, sangat menyangkan terkait tindakan KPU Konawe.
Lebih lanjut, Aldi menjelaskan bahwa KPU Konawe juga diduga kuat meloloskan serta melantik Putra Karta Rajasa yang notabenenya adik kandung Abuldan (Ketua Bawaslu Konawe) sebagai anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Asinua.
Selain itu, Putra Karta Rajasa juga merupakan adik kandung Bakal Calon Bupati Konawe Rusdianto yang kini menjabat sebagai (Wakil Ketua DPRD Konawe) sekaligus Ketua DPC PDI-P Konawe
“Lolosnya, Israwan serta Putra Karta Rajasa ini tentunya menimbulkan pertanyaan besar bagi publik, apakah murni atau ada campur tangan dari Ketua KPU Konawe, Ketua Bawaslu Konawe dan Wakil Ketua DPRD Konawe,” tanya Aldi dengan nada heran
Aldi juga menambahkan, bahwa berdasarkan informasi, Israwan dan Putra Karta Rajasa merupakan motor penggerak dari pada Tim Millenial Rusdianto dalam menghadapi kontestasi politik Konawe 2024
Pihaknya sangat menyangkan terkait kinerja KPU Konawe yang dinilai tidak kompeten dalam perekrutan anggota PPK dan PPS serta dinilai membuka keran kecurangan.
“Hal ini harus segera ditindaklanjuti oleh Bawaslu Sultra. Sebab, jika dibiarkan tentunya ini akan menjadi ruang untuk terjadinya kecurangan dalam kontestasi politik nanti, apa lagi mereka jelas terafiliasi dengan salah satu bakal calon Bupati Konawe,” harapnya.
Sehingga atas dasar tersebut, secara kelembagan pihaknya mendesak Bawaslu Sultra untuk segera memberikan sanksi tegas kepada Pimpinan serta seluruh komisioner KPU Konawe yang terlibat.
“Seyogyanya, Bawaslu Sultra harus segera mengambil langkah tegas, dalam hal ini memanggil serta memeriksa Pimpinan serta seluruh komisioner KPU Konawe, dan jika tidak ada upaya kongkrit dari Bawaslu Sultra, maka kami akan mengawal kasus ini hingga ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan (DKPP),” tegas Ketua BEM Stimik Bina Bangsa Kendari ini.
Laporan : Lensakita.id