LENSAKITA.ID-KENDARI. Bea Cukai Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung agenda pembangunan nasional melalui implementasi Asta Cita Presiden Prabowo menuju Indonesia Emas 2045, Senin (27/10/2025).
Melalui berbagai program strategis, Bea Cukai Kendari berperan aktif memperkuat kemandirian ekonomi daerah, meningkatkan pelayanan publik, serta mengoptimalkan pengawasan di bidang kepabeanan dan cukai.
Kepala Kantor Bea Cukai Kendari, Taufik Sapto Hartono menyampaikan bahwa pihaknya terus mendorong kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat transformasi ekonomi di Sulawesi Tenggara.
“Kami berkomitmen agar peran Bea Cukai tidak hanya sebatas pelayanan ekspor-impor, tetapi juga menjadi katalis pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan,” kata Taufik.
Lebih lanjut dijelaskan, terkait mendorong Ekspor dan Hilirisasi. Salah satu bentuk dukungan nyata adalah pelaksanaan program Bea Cukai Keliling yang bertujuan meningkatkan kemandirian daerah di sektor pertanian dan perikanan.
“Melalui program ini, Bea Cukai Kendari berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mendorong ekspor langsung dari Sulawesi Tenggara terhadap komoditas unggulan seperti rumput laut, jagung, kelapa, dan nilam,” ujarnya.
Selain itu juga kata dia, sepanjang tahun 2025, tercatat enam UMKM berhasil melakukan ekspor perdana dan 24 perusahaan sektor pertanian dan perikanan turut melakukan ekspor dengan total devisa mencapai USD 15,3 juta.
Dalam sektor industri, Bea Cukai Kendari mendukung keberlanjutan hilirisasi melalui asistensi terhadap smelter dan perusahaan pengolahan hasil laut.
“Bea Cukai Kendari mengawasi tiga perusahaan smelter penerima fasilitas Kawasan Berikat yaitu, PT Obsidian Stainless Steel, PT Virtue Dragon Nickel Industry, dan PT Bukit Makmur Resources, yang menyerap 21.182 tenaga kerja lokal,” paparnya.
Selain itu juga jelasnya, Bea Cukai juga memberikan pelayanan kepabeanan kepada PT Sherman Mineral Indonesia serta Smelter Merah Putih PT Ceria Nugraha Indotama yang telah berhasil melakukan ekspor dan menciptakan lapangan kerja baru.
“Dari sisi penerimaan negara, hingga kuartal III tahun 2025, Bea Cukai Kendari berhasil mencatat penerimaan sebesar Rp187,7 miliar atau 128,73% dari target tahunan,” tuturnya.
Sementara untuk memperkuat SDM dan Pelayanan Taufik menjelaskan, di bidang sumber daya manusia, Bea Cukai Kendari terus berupaya meningkatkan kompetensi pegawai melalui pelatihan berskala internasional seperti Short Course Project Management di India, serta program peningkatan kompetensi rutin tiap bulan.
Selain itu, kegiatan pembinaan mental bertema “Recharge and Rise: Mengelola Kesehatan Fisik dan Mental untuk Produktivitas Kinerja” menjadi bagian dari upaya menciptakan pegawai yang tangguh dan produktif.
Sementara Pengawasan dan Perlindungan Masyarakat kata Taufik, sebagai Community Protector, Bea Cukai Kendari juga berhasil melakukan berbagai penindakan di bidang narkotika dan barang kena cukai ilegal.
Hingga kuartal III 2025, Bea Cukai Kendari berhasil menyita lebih dari 4,5 kilogram ganja, 186 gram sabu, serta 3,7 juta batang rokok ilegal dengan potensi kerugian negara yang berhasil diselamatkan mencapai Rp3,7 miliar.
“Selain itu, Bea Cukai Kendari turut mendukung program National Logistics Ecosystem (NLE) di Pelabuhan Kendari New Port guna meningkatkan efisiensi logistik dan daya saing nasional,” ujarnya.
Tak hanya itu, terkait kepedulian terhadap Lingkungan dan Sosial, Taufik menjelaskan, dalam aspek sosial dan lingkungan, Bea Cukai Kendari menerapkan program Eco Office sebagai bentuk komitmen terhadap kelestarian lingkungan. Program ini mencakup penghematan energi dan air, pengelolaan sampah, serta pengurangan penggunaan plastik dan kertas.
Selain itu, pada momentum Hari Raya Idul Adha, Bea Cukai Kendari juga menyalurkan lebih dari 100 paket daging kurban kepada masyarakat dan tenaga pramu bakti di sekitar lingkungan kantor sebagai wujud kepedulian sosial dan toleransi antar umat beragama.
Melalui berbagai langkah tersebut, Bea Cukai Kendari terus memperkuat peran strategisnya dalam mendukung visinasional menuju Indonesia Emas 2045.
“Kami percaya, sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat adalah kunci utama dalam mewujudkan kemandirian ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” tutup Taufik.
Laporan : Akbar liambo
