LENSAKITA.ID-KOLAKA UTARA, Berdasarkan hasil kajian BMKG dan geografis bahwa ancaman bencana alam yang ada di wilayah kolaka utara adalah banjir, tanah longsor, angin putting beliung gelombang tinggi atau cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan ( karhutlah) dan bencana non alam yaitu pandimi Covid-19.
Dalam laporan panitia pelaksanaan inovasi GEMA DESTANA serta gelar Peralatan dan Simulasi Masa Pandemik Covid-19, yang dibacakan langsung oleh Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolut, Dr. Hj. Syamsuriani, ST,.MM, mengatakan dalam kegiatan tersebut bertujuan terbentuknya komunitas dan relawan yang tanggap, tangkas dan Tangguh baik itu pada bidang pencegahan dan kesiagaan, penanganan darurat dan kajian kebutuhan pasca bencana (JITU PASNA) rehab dan rekon.
“Perlu Kami sampaikan juga bahwa sebelum launching kegiatan GEMA DESTANA ini sebelumnya kami mengadakan penguatan organisasi Tangguh bencana 9 desa serta mensosialisasikan kepada komunitas dan relawan ini tentang tugas dan fungsinya masing–masing, seperti membangun kerja sama pentaheliks sehingga dapat terwujud sinergitas dan solidarity pada konteks sebelum terjadi bencana, masa kedaruratan dan masa pemulihan.”pungkasnya
Sementara itu Bupati Kolaka Utara dalam sambutannya memberikan Apresiasi dan terima kasihnya kepada segenap peserta kegiatan yang telah hadir diacara GEMA DESTANA serta gelar Peralatan dan Simulasi Masa Pandemik Covid-19, karena menurutnya kegiatan tersebut adalah kegiatan kemanusiaan.
Selain itu juga Nur Rahman mengatakan dengan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam UU No 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana, penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah rangkaian dari Pencegahan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dalam pengurangan risiko bencana ( mitigas ) ,Penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana secara adil pada masa tanggap darurat dan pemulihan kondisi pasca bencana serta pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang memadai.
“Kita ketahui bersama, bahwa wilayah kolaka utara yang kita cintai ini sangat rawan terhadap bencana. Antara lain bencana hidrometeorologi, yang dampaknya dipicu oleh kondisi cuaca dan iklim ekstream , gelombang tinggi , hujan lebat yang bisa mendatangkan banjir bandang, serta kekeringan yang bisa mengakibatkan karhutla. Karenanya, mencermati perkembangan cuaca melalui informasi BMKG adalah salah satu upaya kesiapsiagaan bencana.”Tuturnya
Untuk diketahui peserta dari sosialisasi penguatan organisasi Desa Tangguh bencana yang sudah dilatih di tingkat desa sebanyak 117 orang pada 9 desa dan peserta gelar peralatan dan simulasi pertolongan kedaruratan dimasa pandemic covid -19 adalah 30 orang terdiri :
-
- TNI : 2
- POLRI : 2
- Satpol PP : 2
- Tagana Sosial : 2
- PSC Dinkes : 2
- Damkar : 2
- PMI : 2
- Pramuka : 2
- Pramuka : 2
- TRC BPBD : 5
Adapun Biaya sosialisasi Desa Tangguh Bencana yang dilaksanakan di 9 desa merupakan swadaya Seluruh ASN lingkup BPBD dan biaya Gelar peralatan simulasi dibebankan ke Anggaran Badan penanggulangan Bencana.
Laporan – Asran