Lensakita.id-Mesuji, Diduga Hibah Sapi 43 Ekor Tahun 2013 dari Bupati Mesuji yang diserahkan ke Ketua Kelompok Desa Muara Tenang, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji dipertanyakan kejelasannya dikarenakan hingga pada Tahun 2021 ini jumlah hibah sapi berkurang menjadi 29 ekor bukan bertambah banyak.
Informasi yang didapat dilapangan dari warga setempat yang enggan disebutkan namanya menjelaskan bahwa sapi itu kini tidak tau kejelasannya dikarenakan ketua kelompok enggan transparan ke warga setempat dan ketika dipertanyakan ketua kelompok selalu bilang ada namun tidak tau berapa jumlah dan dimana tempatnya.
Namun yang didapat kabarnya sapi itu ada yang masuk di warga kawasan register 45 yang digadokan(diternak salah satu warga register 45) dan ditanya berapa jumlah sapi selama 8 Tahun, ketua enggan mau bicara, jelas salah warga setempat.
Ketika di konfirmasi Kades Muara Tenang Timur, “ia mengatakan saya tidak tau mas berapa jumlah sapi yang di hibahkan Bupati kala itu dan saya juga tidak memahami bagaimana perkembangannya hingga 8 Tahun di kelompok itu,” kata Kades Muara Tenang Timur.
Tambahnya, memang benar informasi yang anda dapat, namun kami sebagai Kepala Desa tidak mengetauinya. Pernah kami pihak Desa mempertanyakan ke Ketua Kelompok yaitu Poniman serta kami pernah minta datanya terkait hal itu agar tau perkembangan atau jumlah sapi yang sudah 8 Tahun dihibakan tersebut namun ketua kelompok itu enggan memberikan atau keterbukaan sama kami,” tutur Kades.
Lalu Kepala Desa tersebut menghubungi ketua kelompok melalui fia seluler, ketua kelompok itu mengatakan, “saya lagi gotong royong, bila ada wartawan ingin konfirmasi terkait hal itu saya tidak mau dikarenakan dilarang oleh Dinas terkait”, seperti bahasa yang dikatakan ketua kelompok ketika di hubungi Kades setempat, ulas Kades.
Ketika dikonfirmasi melalui fia seluler Kabid Peternakan Joni mengatakan, tidak benar bahasa Ketua Kelompok kalau dilarang bila wartawan untuk konfirmasi hal tersebut, jelas Joni, kata Joni membenarkan.
Kalau terkait hiba sapi beberapa Tahun yang lalu kepada kelompok Desa tersebut, ya itu kan hiba jadi tanggung jawab ketua kelompok berkembang atau tidaknya dan semua telah dipasrahkan kepada kelompok tersebut.
Ketua kelompok Desa tersebut ketika dikonfirmasi di kediamannya, bukan disambut baik malah kedatangan kawan kawan wartawan disambut dengan bahasa yang tidak sedap didengar, “kalau kalian datang dengan baik, pasti kami sambut baik tapi kalau mau bahas hal itu, silakan lapor saja kepada pihak penegak hukum dan kami siap karena kalian juga tidak tau terkait hiba sapai itu”, ujarnya dengan nada keras.
Ketika dipertanyakan terkait jumlah hibah sapi, ketua kelompok Poniman menjawab, ya sapi itu dihibahkan oleh Bupati dalam dua tahap, tahap pertama itu ada 33 ekor sapi dengan rincian yaitu 30 ekor sapi betina dan 3 ekor sapi jantan.
Tahap kedua dapat tambahan hibah sapi lagi dari Kabupaten Mesuji melalui Dinas terkait jumlahnya 10 ekor sapi. Jadi dari tahap pertama dan kedua jumlah sapi yang dihibahkan ke kelompok kami berjumlah 43 ekor itu pada Tahun 2013 yang lalu, jelasnya Poniman.
Oh ya dari tahap kedua yang 10 ekor sapi tersebut ada 3 ekor sapi yang mati dan ada juga yang dicuri atau dimaling orang itu ada 4 ekor namun yang dua ekor ketemu lagi. Ada surat laporan kepolisian mas dan 3 ekor sapi yang mati juga ada buktinya dari poto. Sampean tau ketika di zaman atau pada Tahun lalu itu Hendpon itu tidak ada yang pakai Camera yang kami miliki jadi tidak dipoto semua, ulas Poniman.
Kurang lebih sudah 8 Tahun sapi hiba tersebut di kelompok kami mas, kalau saat ini sapi tersebut ada 29 ekor. Ya jelas beranak lah mas sapi tersebut, ada kalau anaknya tapi bukan wewenang kalian untuk mengetahuinya, jawabnya.
Ketika dipertanyakan berapa anak sapi tersebut dan berapa jumlah keseluruhan selama 8 Tahun, ketua kelompok enggan mau menjelaskan bahkan tidak boleh melihat datanya dinilainya sudah terlalu dalam ikut campur atau masuk rana tersebut.
Namun ia menjawab, terkait hal itu sampean sudah melewati batas mas, kalau sampean mau tau mendetil, “kami pada hari Senin besok mau ke Dinas untuk menyampaika berkas atau data terkait hal tersebut bahkan akan menyampaikan keluhan kami, ya langsung saja besok koordinasi ke-Dinas setempat mas, kata Poniman.
Ketika dipertanyakan kenapa Kades tidak diberi Data terkait Hiba sapi yang sudah sekian Tahun, ia mengatakan, “kalau data saya serahkan ke Desa atau Kades setempat terkait Hibah Sapi, ya takut sapi itu abis dijual sama pihak Desa atau Kades, seperti mantan Kades yang dulu atau lama yang sudah almarhum, itu mas bukan kita tidak mau berikan tapi takut begitu kejadiannya,” terang Poniman.
Lanjutnya Poniman, ya boleh dijual sapi tersebut asal untuk oprasional anggota, semua itu sudah di izinin Dinas terkait mas, pungkas Poniman ketika dikonfirmasi.
Laporan – Ferdi Akbar