LENSAKITA.ID-KOLAKA, Tamalaki Kongga Momea (TKM) Sulawesi Tenggara (Sultra) baru saja merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) yang pertama. Yakni pada tanggal 01 Oktober 2022 kemarin yang di laksanakan di Balai Pertemuan Laugi Kelurahan Ranoeya Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe.
Dalam Acara tersebut, turut di hadiri langsung oleh salah satu tokoh Tolaki dan juga sejarawan dan budayawan Sultra yakni, Dr. Basrin Melamba, S.Pd., M.A, dan sekaligus membawakan sambutannya dalam acara HUT TKM Sultra.
Dalam sambutannya Basrin Melamba memberikan banyak motivasi dan inspirasi tentang hidup rukun dalam lingkungan adat istiadat suku Tolaki, Dimana dalam Keterangannya menjelaskan jika suku Tolaki Konawe-Mekongga merupakan bagian yang tidak terpisakan karena dasarnya satu yaitu Tolaki.
“Begitu pula halnya dengan Tamalaki, pasukan tamalaki adalah pasukan yang harus benar-benar menjaga harkat dan martabat serta wibawa sebagai pasukan pembela adat istiadat suku Tolaki,” jelasnya.
Selain itu juga ia meningatkan jika dalam membentuk suatu ormas adat harus benar-benar memahami tentang sejarah yang ada di wilaya Sultra.
“Intinya kita wajib menjaga nama baik suku kita tolaki, tanah leluhur yang sebagaimna harus di kelola dengan benar-benar dan memperkerjakan masyarakat asli suku tolaki tanpa harus menjadi penonton,” tandasnya.
Sebab menurutnya sekarang banyak orang yang berkepentingan menguasai tanah-tanah adat leluhur suku Tolaki. Tanpa memperhatikan dampak lingkungan, qualitas masyarakat (dipekerjakan) dan menjadi penguasa tanpa melihat masyarakat adat suku tolaki yang berada di garis kemiskinan.
Sementara itu ketua Umum TKM Sultra, Soni menungkapkan, bahwa TKM Sultra akan selalu mengutamakan atau mengedepankan silahturahmi. Antar sesame masyarakat umum tanpa memandang Rasisme dan bersinergi dengan regulasi-regulasi pemerintah yang telah ditetapkan, dan menjalin hubungan baik dengan aparat kepolisian dan TNI khususnya di tanah wonua tolaki maupun di wilayah Sultra.
Selain itu juga ia menuturkan, pihaknya akan benar-benar menjadikan organisasi sebagai garda terdepan dalam membela, menjaga serta melestarikan adat istiadat yang berada di tanah wonua Tolaki.
“Walaupun kami dari TKM Sultra saat ini baru beranggotakan kurang lebih 200 orang, tetapi kami tidak akan mundur apabila harkat dan martabat suku tolaki di injak bahkan direndahkan oleh oknum-oknum yang merusak atau rasis,” tandasnya.
“Maka dari itu kami bersedia menjadi garda dalam menjaga, membela dan melestarikan adat budaya tolaki sesuai dengan tema yang kami angkat,” tutupnya.
Sekedar diketahui, dalam acara HUT TKM Sultra yang pertama, turut juga di hadiri para ormas tolaki yang ada di wilaya Sultra yakni :
Tamalaki Wonua Mekongga, Tamalaki Kinea Mèkongga, Tamalaki Sorume Mekongga, Pobende Sara Wonua Ndolaki Hipmat Sultra, Banderano Tolaki, Taawuno Tolaki, Persatuan Suku Tolaki Indonesia, Tamalaki Wonua Ndolaki, Tamalaki Pobende Wonua Ndolaki Sultra, Ana Ndolaki Mepokoaso, Tamalaki Kerajaan Mekongga, dan Tamalaki Wonua Konawe.
Laporan : Lensakita.id