Lensakita.id-Konawe Selatan, Rencana PT Asmindo menggunakan lintasan umum untuk mengangkut material, kini semakin memanas di tengah-tengah masyarakat. PT Asmindo diduga juga terkesan tidak peduli dengan kritikan masyarakat. Hal ini membuat penolakan beberapa kelompok pemuda dan masyarakat semakin mencuat di publik. Asrudi IE selaku ketua Himpunan Aktivis Keadilan Sulawesi Tenggara (HAK SULTRA), salah satunya yang konsisten dengan penolakan tersebut.
Dimana kita ketahui rencana jalan Houling yang akan dilalui di Kabupaten Konawe Selatan(Konsel) ,Provinsi Sulawesi tenggara (Sultra) meliputi kurang Lebih 6 kecamatan.
“Pertambangan itu untuk kepentingan pribadi. Jadi tolong jangan libatkan Fasilitas umum.Kami akan tetap konsisten dengan penolakan ini, sebab yang kami lindungi adalah lingkungan kami. Kami tidak ingin lingkungan kami di cemari oleh aktivitas pertambangan, yang mana dampak negatifnya kita terima secara merata. Tetapi di nikmati oleh segelintir orang” tegas Asrudi (Senin 24/05/2020)
“Mereka ingin benturkan UU no 38 tahun 2004 dengan permen PU no 20/PRT/M/2011 bahwa untuk menggunakan jalan umum di bolehkan dengan beberapa syarat. Di antaranya adalah pemerintah terkait mengadakan tinjauan dengan asas pertimbangan keselamatan. Pertanyaanya sudahkah pemerintah lakukan itu”ujar Asrudi pada media lensakita.id
Lanjutnya,Dengan kondisi warga yang begitu padat, sudahkah di pertimbangkan dengan asas keselamatan. Ini bukan hanya persolaan regulasi, undang-undang. Tetapi persoalan dampak yang akan kami terima secara jangka panjang.
“Bupati memiliki kebijakan dalam memberi izin. Olehnya pak bupati harus berpihak kemasyarakat banyak. Bapak bupati harus memikirkan masyarakatnya. Karena kita tidak tau suatu saat perusahaan tersebut akan meninggalkan kerusakan lingkungan. Jangan sampai sejarah mencatat bahwa kebijakan bapaklah yang membuat kondisi lingkungan masyarakat menjadi rusak.”pungkas Asrudi
Laporan Ricky Suratno Lababa