LENSAKITA.ID-KOLAKA UTARA. Lapangan sepak bola yang terletak di lapangan Kelurahan Lapai Kecamatan Ngapa Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang akan di laksanakan ternamen sepak bola An Nur Cup II yang rencananya digelar pada bulan Juni mendatang. Viral di media sosial (Mensos) usai ditanami puluhan pohon pisang oleh pihak yang mengaku sebagai pemilik lahan tersebut, Sabtu (21/5/2022).
Dengan mencuaknya masalah tersebut Ketua panitia ternamen sepak bola An Nur Cup II Dhonal Paetrick angkat bicara persoalan tersebut.
Menurutnya adanya permasalahan yang terjadi persoalan lahan tersebut pihaknya tidak masuk kerana tersebut, sebab menurutnya, persoalan itu merupakan hak dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kolaka Utara.
“Sebelumnya kami sudah perna melakukan kegiatan di lapangan tersebut, dan tidak ada masalah, tidak ada yang komplain, tetapi baru kali ini baru ada yang komplain yang terjadi seperti sekarang,” kata Dhona saat di konfirmasi melalui via telpon.
“Pada saat kami melakukan kegiatan pembersihan di lapangan sepak bola yang ada di Kelurahan Lapai, itu tidak ada masalah dan masyarakat setempat pun sangat mendukung kegiatan An Nur Cup II yang akan rencananya di gelar pada bulan enam mendatang,” lanjutnya.
Ia juga menuturkan dirinya sudah mengkrocek kepada Lura Lapai terkait apa yang terjadi dengan adanya penanaman puluhan pohon pisang di lapangan tersebut. Dan kata dia masalah tersebut merupakan murni adanya sengketa lahan antara warga.
Menurutnya, awal permasalahan sengketa lahan terjadi, ketika pada saat itu Pemda Kolut akan menetapkan lapangan sepak bola yang ada di Kelurahan Lapai sebagai aset daerah. Maka pada saat itu turunlah Pemda Kolut di Kelurahan Lapai untuk mengukur lapangan tersebut dan sekaligus mencari tau siapa pemilik lahan.
“Jadi pada saat itu pemda Kolut ketemulah salah satu toko masyarakat yang ada di Lapai. Dan dari pertemuan itulah maka menurut informasi bahwa diketahuilah pemilik lahan tersebut yang bernama Hj. Islamia,” bebernya.
Lalu yang kedua, lanjut Dhona, H. Mustaring juga menglaim bahwa dirinya memiliki lahan itu juga.
“Informasi yang saya dengar dari pihak H. Mustaring, bahwa kalau memang pemda Kolut mau memiliki lahan itu (Lapangan sepak bola red), maka harus dibayar semua pemilik lahan. Kalau pun tidak, janganlah ada yang dibayar dari pihak sebelah saja, cukup di hibahkan di Pemda legalitas lahan tersebut,” bebernya.
Ia juga menegaskan, permasalahan yang terjadi di lapangan tersebut. Tidak ada hubungannya dengan panitia turnamen sepak bola An Nur Cup II yang saat ini terbentuk.
“Intinya kami tetap optimis kegiatan turnamen sepak bola An Nur Cup II tetap akan dilaksanakan dilapangan tersebut, akan tetapi kalau pun permasalahannya belum juga tuntas, maka kami akan pindahkan di lapangan lainnya, yang jelasnya kegiatannya An Nur Cup II tetap akan di laksanakan pada bulan depan,” tutupnya.
Laporan – Asran