LENSAKITA.ID-KENDARI. Memasuki bulan Ramadhan yang kurang dari sepekan, Lembaga Hubungan Organisasi, Advokasi Masyarakat dan Kebijakan Publik Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
Provinsi Sulawesi Tenggara (LHORAKAM & KP PKC PMII Sultra), menyoroti kenaikan dan kelangkaan beberapa harga komoditas pangan di sejumlah pasar di Sultra yang di sebabkan sulitnya memperoleh bahan pokok tersebut, tak terkecuali pada daerah lingkar tambang.
Hal tersebut di sampaikan langsung Ketua LHORAKAM & KP PKC PMII Sultra, Awaluddin kepada media ini.
“Sebetulnya harga saat bulan puasa itu sifatnya musiman, artinya hanya bersifat sementara. Tapi, Pemerintah setempat dalam hal ini pihak Bulog dan pihak dinas terkait harus dapat memantau dan mengawasi harga-harga di pasaran agar semua kebutuhan komoditas pangan di sejumlah pasar di Sultra bisa teratasi,” ujar Awal sama sapaannya, saat ditemui di Sekretariat PKC PMII Sultra, Kendari, Selasa (30/3/2022).
Ia juga menegaskan, Pemerintah diminta menyiapkan subsidi distribusi bahan pangan pokok ke daerah-daerah pada pasokan komoditas yang tidak dihasilkan pada daerah dengan risiko gangguan distribusi seperti daerah lingkar tambang.
“Tujuannya agar dapat mengurangi risiko melebarnya disparitas harga di daerah lingkar tambang seperti Lasolo Kepulauan, Laonti, dan daerah lainnya maka harus mendapat perhatian serius” katanya.
Selain itu juga Awal memintah agar selain keterlibatan Pemerintah menanggulangi problematika pangan di daerah lingkar tambang, Awal juga mengharapkan perusahaan-perusahaan tambang di Sultra dapat menggunakan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membantu masyarakat yang tengah kesulitan pangan terkhusus bulan Ramadhan ini Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat.
“Kepedulian perusahaan yang mengeruk hasil bumi di sekitar masyarakat tambang tersebut diharapkan dapat membantu kesulitan perolehan pangan bagi masyarakat daerah tambang” terangnya.
Awal juga menambahkan, solusi jangka pendek dan jangka panjang dari Korporasi Tambang melalui CSR untuk atasi ketahanan pangan daerah lingkar tambang dalam bentuk program pemberdayaan masyarakat harus dioptimalkan dengan melibatkan langsung masyarakat serta pemerintah setempat.
“Jangka pendeknya bisa mendesak korporasi mendistribusi sembako pada masyarakat sekitar WIUP nya tapi kita juga mesti memikirkan solusi jangka panjang seperti PPM tambang melibatkan BUMDes mengoptimalkan sumber daya di Desanya,” tandasnya.
“Katakanlah subsidi pupuk, subsidi bibit jagung, ketela, kedelai, subsidi bibit ikan lele, bandeng, nila atau bantuan alsintan sehingga produktivitas masyarakat sekitar meningkat dibidang pangan” tambahnya.
Laporan – Lensakita.id