Lensakita.id-Kendari, Bendungan yang ada di Desa Rantebaru Kecamatan Ranteangi Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), kini kondisinya rusak akibat hantaman banjir yang terjadi beberapa bulan yang lalu, dan dampaknya sangat dirasakan oleh Masyarakat sekitar terkhusus mereka yang bertani sawah.
Salah satu warga Desa Ranteangin yang engan disebutkan namanya menuturkan sejak rusaknya bendungan yang ada di Desa Rantebaru rusak Masyarakat kesulitan mendapatkan air untuk keperluan persawahan, sebab menurutnya selama ini untuk mengelolah sawah Masyarakat sekitar hanya mengandalkan dari bendungan.
“Jadi selama bendungan itu rusak sawah kami sulit mendapatkan air lagi dan akibatnya kekeringan terjadi,terpaksa kami ali fungsikan menjadi tempat menanam jagung dan jenis sayuran lainnya”.kata warga yang engan disebutkan namanya
Ia juga berharap baik kepada pemda Kolut maupun Pemprov Sultra agar bendungan yang ada di Kecamatan Ranteagin bisa segera di perbaiki.
Sementara itu Politisi dari partai PDIP, Nasir Banna, mengemukakan bendungan tersebut sudah tiga kali dilakukan pembenahan prefentif sementara, namun hasilnya tetap saja jebol jika banjir terjadi. Kata nasir ada tiga Desa yang sangat terdampak akibat rusaknya bendungan tersebut, yakni Desa Rante Baru, Ranteangin dan juga Desa Landolia.
“Tadi (04/06 Red) kami sudah memanggil Kades Ranteangi, Rantebaru, dan Landolia yang dikordinir oleh Pak Camat Ranteangin serta kami hadirkan bagian perairan dari dinas PU untuk menjelaskan bagaimana bentuk formulasi jenis pekerjaannya nanti.”kata Nasir
Wakil Komisi I DPRD Kolut ini juga menuturkan bahwa sudah ada anggaran yang di taksir sekitar 200 juta dari dinas PUPR yang bersumber dari APBD 2021 untuk guna keperluan pembenahan bendungan tersebut sehingga ia berharap agar benar-benar dimanfaatkan untuk pembenahan perairan bendungan tersebut agar Masyarakat dapat memanfaatkan bendungan untuk keperluan pertanian.
“Saya minta agar anggaran yang sudah diglontorkan dari dana APBD Kolut melalui dinas PUPR yang diperuntuhkan untuk pembenahan perairan bendungan tersebut, agar benar-benar digunakan sesuai tujuannya, agar dapat bermanfaat buat Masyarakaat khususnya Kecamataan Ranteangin yang terkena dampaknya.”Harapnya
Lanjut Nasir ” Apa pun langka yang akan dilakukan dinas PUPR terkait pembenahan bendungan tersebut, saya hanya berharap agar pemda Kolut mampu melakukan pembenahan bendungan tersebut meski sifatnya sementara, sehingga Masyarakat sekitar dapat beraktifitas kembali dipersawahan mereka.
Sementara itu dari dinas PUPR melalui kepala bidang perairan (Kabid) Kolut,Anas ST, membenarkan adanya aggaran sebesar kurang lebih 200 juta rupiah dari dana APBD Kolut, namun anggaran tersebut akan dipergunakan hanya untuk pembenahan saja namun bukan untuk perbaikan, sebab menurut Anas untuk melakukan perbaikan bendungan tersebut, itu memerlukan anggaran yang begitu besar dan ditaksir bisa memakan anggaran sebesar 7 milyar.
“Nanti minggu depan kami rencana akan turun kembali dilokasi lagi tinjau bendungan tersebut, pekerjaan apa yang nantinya dilakukan sehingga bendungan tersebut dapat bisa berfungsi lagi, agar Masyarakat sekitar dapat kembali menggola sawah mereka kembali.”Tutup Anas.
Laporan – Asran