LENSAKITA.ID-KOLAKA UTARA. Melonjatnya naik harga kakao khususunya di Kabupaten Kolaka Utara menjadi anugrah tersendiri bagi para petani kakao, namun dibalik mahalnya harga kakao. Ternyata menjadi ancaman para petani kakao dengan para pencuri buah kakao yang terjadi akhir-akhir ini.
Salah satu daerah di Kolaka Utara yang marak terjadinya pencurian buah kakao terjadi di daerah Desa Lalume Kecamatan Pakue Kabupaten Kolaka Utara (Kolut).
Sejumlah warga desa Lalume Kecamatan Pakue Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) mengeluhkan seringnya terjadi aksi pencurian buah kakao yang di lakukan di kebun para warga, kejadian sudah sangat meresahkan sebab sudah berulang kali terjadi dalam kurung waktu tiga bulan terakhir namun pelaku belum juga di amankan hingga saat ini.
Salah satu warga Desa Lalume Rusdianto mengatakan, kebun kakao yang terletak di dusun tiga desa itu sudah hampir lima kali kecurian, dimana saat ia hendak memanen buah kakao miliknya, pagi peralatan seperti karung dan ember sudah ia siapkan, saat memasuki batas kebunnya ia melihat kulit kakao sudah berserakan di sekitar pohon kakao miliknya tersebut, alhasil terpaksa ia gigit jari karena buah yang ia harapkan ternyata sudah di petik orang.
Menurutnya, Para pencuri tersebut lebih dari satu orang sebab di lihat dari caranya mengambil buah itu di beberapa pohon ada yang menggunakan parang dan ada juga yang hanya menatap paksa atau di putar sehingga lepas dari batangnya.
“Iya, pencurian buah cokelat disini sudah sering sering sekali terjadi, kasian kita kalau begini, baru mau di petik ternyata sudah habis di curi orang,” kata Pria beranak satu itu kepada awak media ini pada Senin (12/8/3024).
Lanjut dia katakan, aksi para pencuri itu di lakukan pada malam hari antara pukul 19:09 hingga pukul 23:00, waktu tersebut warga sudah tidak berada lagi di kebun mereka dan disitulah kelompok pencuri itu menjalankan aksinya dengan menggunakan penerang semacam senter.
Maraknya pencurian itu di picu harga kakao saat ini sedang melambung tinggi, di pasaran harga timbang basah mencapai Rp40 Ribu per kilo gram, sementara kakao kering mencapai Rp130 Ribu perkilo gram.
Mereka mengupas kulit buah kakao itu lalu buahnya yang dia bawa pulang berdasarkan jejak yang dia tinggalkan.
“Pencuri itu dia belah baru timbang basah, Meraka langsung menjual karena harganya masih mahal sampai hati ini,” ucapnya.
“Malam mereka beraksi, kalau siang pasti tidak berani karena orang masih ada di kebun masing-masing, pelakunya ini tidak sendiri, dia kupas dulu baru buahnya dia bawa pulang,” ujar Rusdianto lagi.
Ia menambahkan, aksi pencurian sudah bikin kesal dan sudah sangat meresahkan dan kejadian itu bukan hanya dirinya, beberapa warga juga mengeluhkan hal tersebut. Bahkan parahnya ada warga yang sudah memetik buah kakaonya dan sudah di kumpul pencuri tidak punya hati itu langsung menggasak tidak meninggalkan satu biji pun pemiliknya.
Meski demikian, pihaknya telah melaporkan hal itu ke pemerintah setempat dan sudah menjadi perhatian namun hingga saat ini belum juga ada pelaku yang tertangkap.
Olehnya itu ia berharap, ada tindakan tegas dari pemerintah dan aparat kepolisian sebab kelompok pencuri itu sangat merugikan warga.
Sementara itu Sekertaris Desa (Sekdes) Lalume Ruslan membenarkan kejadian yang di alami warganya, ia sudah kerap menerima aduan dan laporan adanya aksi pencurian kakao tersebut.
Dari informasi yang ia terima, bukan hanya warga lalume yang sering kecurian tapi warga desa tetangga bahkan hampir satu kecamatan mengeluhkan hal tersebut.
“Sudah berapa kali kita terima laporan warga yang coklatnya di curi orang, tapl kita tidak bisa berbuat apa-apa, kejadian itu bukan hanya di lalsume terjadi bahkan hampir setiap desa di kecamatan pakue,” terangnya.
Ruslan menambahkan, pihaknya telah membicarakan hal itu kepada kepala desa dan beserta aparat lainnya agar ada solusi namun menurutnya perlu ada peran warga sendiri agar pelakunya bisa diamankan, sejauh ini mereka hanya sebatas mencurigai beberapa orang namun belum bisa di pastikan karena belum ada bukti.
“Yang bisa kita lakukan hanya sekedar himbauan agar warga menjaga kebun masing-masing, kalau ada yang tertangkap tangan baru laporkan dan kita langsung serahkan ke Polsek untuk di proses hukum, karena beberapa hari juga pihak sudah menyampaikan pelakunya akan di tindak tegas,” bebernya.
Ia berharap penuh kerja sama warga agar aksi pencurian itu bisa segera di amankan, sebab ia juga korban buah kakao kebunnya beberapa kali di curi orang.
“Saya sudah sampaikan ke warga Ayo kita sama-sama pantau dan ikuti orang yang di curigai itu, kalau ada bukti langsung kita serahkan ke Polsek,” pungkasnya.
Laporan : Redaksi