LENSAKITA.ID-KOLAKA UTARA. Merespon Kelangkaan minyak goreng yang terjadi di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara, Bupati Kolut Drs. H. Nur Rahman Umar,.MH mengintrusikan dinas terkait untuk melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di seluruh pasar yang akan di Kolut.
Dalam sidak tersebut yang di mulai sejak hari ini (09/03) yaitu mulai dari Kecamatan Batu Putih, Pakue Utara dan Pakue Tengah dan selanjutnya akan di lakukan sidak di semua Kecamatan yang ada di Kolut yang melibatkan dinas perdagangan, pihak kepolisian, TNI, Pol PP serta dari dinas kesehatan.
Nur Rahman juga menjelaskan dalam kegiatan sidak tersebut bertujuan untuk memastikan kondisi minyak goreng di pasar – pasar apa yang menjadi penyebab dari kelangkaan minyak tersebut.
“Jadi dari hasil Monitoring di lapangan nantinya kami akan lagi Evaluasi di kantor, secara terpadu lalu kemudian nantinya kita akan lakukan langka- langka berikutnya,”kata Nur Rahman pada awak media saat di temui di kantornya, rabu (09/03/2022).
Selain itu juga kata Nur Rahman, jika dalam sidak nanti ada temukan adanya oknum yang melakukan penimbunan minyak goreng, maka pihaknya tidak segan – segan akan memberikan tindakan tegas berupa sangsi sesuai aturan yang berlaku kepada oknum tersebut.
“Jadi monitoring ini, bukan saja memantau terkait kelangkaan minyak goreng akan tetapi juga memonitoring seperti ketersidiaan beras, mau pun gula,” pungkasnya.
Bupati Kolut juga menjelaskan saat ini pihaknya sudah mendorong dinas perdagannya dan dinas tanaman pangan dan Holtikultura untuk mendorong Masyarakat dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada di Kabupaten Kolut, yakni dengan cara mengola kelapa menjadi minyak kelapa.
“Di Kolutkan banyak pohon kelapa, jadi industri yang ada di harapkan dapat dimanfaatkanlah guna peningkatan industri rumah tangga yang memproduksi minyak kelapa,” tuturnya.
“Di Kolut Ada beberapa titik yang memproduksi minyak kelapa, seperti yang ada di bagian utara seperti di Desa Mikuasi dan dibagian Selatan seperti di Desa Pohu dan Desa Torotuo,kebetulan disitu mereka memiliki produksi rumah tangga pembuat minyak kelapa, jadi nanti disitu kita akan dorong mereka untuk memproduksi minyak kelapa lebih baik lagi, guna mengatasi kondisi kelangkaan minyak goreng saat ini,” tambahnya.
Ia juga menambahkan untuk membuat hasil olahan minyak kelapa yang di buat oleh pelaku usaha rumahan dapat memenuhi standar kesehatan, pihaknya akan mengintruksikan dinas kesehatan, tenaga kerja dan dinas perindustrian, untuk melakukan pelatihan kepada ibu – ibu, bagaimana caranya memproduksi minyak goreng sesuai standar kesehatan.
“Saya kira sudah itu cara – cara saat ini untuk mendorong masyarakat untuk membuat minyak kelapa sambil menunggu harga minyak goreng kembali stabil seperti biasanya,” tutup Bupati.
Laporan – Asran