https://youtu.be/v_X4RlV8lj0?si=kNKq_6s6wrRd10Pu
LENSAKITA.ID-KONAWE UTARA. Bupati Konawe Utara H. Ruksamin menghadiri rapat koordinasi (Rakor) tingkat Eselon 1 mengenai percepatan pemulihan infrastruktur pascabencana di Konawe Utara bersama dengan Kemenko PMK, PUPR, dan BNPB RI, (03/07/2024).
Dalam rakor tersebut juga turut hadir berbagai pejabat penting, termasuk Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan dari Sekretariat Wakil Presiden, serta perwakilan dari Kementerian PUPR, Dirjen Bina Marga, Perumahan, dan Cipta Karya. Selain itu, dari BNPB hadir Deputi Bidang Penanganan Darurat dan Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi melalui zoom meeting.
Kegiatan rakor tersebut, Bupati Konawe Utara H. Ruksamin kembali menyoroti kejelasan terkait pembangunan sejumlah proyek penimbunan badan jalan yang mangkrak di wilayah Kabupaten Konawe Utara.
Salah satu proyek yang menjadi sorotan utama adalah peningkatan badan jalan di Desa Sambandete Kecamatan Oheo yang menjadi akses utama yang menghubungkan Sulawesi Tenggara (sultra) dan Sulawesi Tengah (Sulteng), yang hingga kini belum menunjukkan perkembangan signifikan.
Sorotan ini diungkapkan H. Ruksamin saat mengikuti Rakoryang di dipimpin langsung oleh Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana, Sorni Paskah Deeli, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta.
Hal ini menyebabkan antrian panjang kendaraan karena tidak bisa dilalui baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat akibat arus yang deras dan genangan air yang tinggi.
“Kami ingin kejelasan pembangunan jalannya bagaimana, insya Allah kami siap fasilitasi,” ungkap H. Ruksamin.
H. Ruksamin juga menegaskan bahwa, pemerintah daerah selalu siap memberikan fasilitasi, baik itu pembebasan lahan maupun bantuan lainnya, demi mempercepat proses pengerjaan proyek tersebut.
Melalui Rakor itu H. Ruksamin juga memaparkan kondisi curah hujan yang cukup tinggi di Konawe Utara saat terjadi banjir.
“Sultra sejak 29 April 2024 hingga 3 Mei 2024. BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca di Provinsi Sulawesi Tenggara untuk periode 3-9 Mei 2024,” tegasnya.
Menindaklanjuti kondisi tersebut, Bupati Konawe Utara menetapkan status siaga banjir dan menerbitkan surat peringatan dini bencana banjir dan tanah longsor.
Surat Keputusan Bupati No. 298 Tahun 2024 juga dikeluarkan mengenai Status Siaga Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor.
Bupati Konawe Utara kemudian mengungkapkan dampak yang ditimbulkan akibat banjir tersebut, yang tidak hanya merusak fasilitas umum dan pertanian, tetapi juga mempengaruhi warga setempat.
H. Ruksamin juga menegaskan bahwa, sejumlah akses jalan terputus, membuat warga terisolir, termasuk akses Jembatan Gantung Desa Padalere Utama, Jalan Trans Sulawesi Ruas Jalan Sone Jaya Desa Polora Indah yang terendam banjir, dan akses jalan Desa Tambakua.
Untuk mengurangi dampak banjir tersebut, pihaknya mengusulkan sejumlah kegiatan kepada pemerintah pusat dengan total anggaran senilai Rp 40 miliar.
“Anggaran ini meliputi pembangunan jalan senilai Rp 3,2 miliar, talud penahan tanah Rp 4,4 miliar, pembangunan Jembatan Desa Tambakua dan Padalere Utama, serta penyediaan air bersih di sejumlah titik hunian tetap,” kata H. Ruksamin.
Menutup rapat tersebut, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana, Sorni Paskah Deeli menyimpulkan bahwa, perlu ditetapkan perpanjangan transisi darurat menuju pemulihan dan segera merevisi Dokumen R3P.
Untuk kemudian dapat mengusulkan proposal kepada BNPB dan Pemda Konawe Utara perlu berkoordinasi lebih lanjut terkait masalah pembangunan jalan dengan Kementerian PUPR.
Diketahui dalam Rakor tersebut, Bupati Konawe Utara didampingi Kepala BPBD Konawe Utara , Kepala Baperida Konawe Utara, Kadis PU, dan Kabag Protokol Konawe Utara.
Laporan : Lensakita.id