Lensakita.id-Boyolali, Bupati Boyolali M. Said Hidayat mengajak masyarakat untuk tidak melakukan mudik lebaran tahun ini. Langkah ini untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Bukan berarti keluarga atau pemerintah ini menolak untuk kedatangan saudara-saudaranya, tetapi di tengah-tengah situasi pandemi ini, akan jauh lebih baik terbangun kesadaran dari ruang lingkup masyarakat untuk membantu pemerintah mengkomunikasikan,” terang Bupati Said.
Bupati Said mengatakan bahwa berbagai imbauan sudah disampaikan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah Kabupaten Boyolali. Sehingga untuk pelaksanaan lapangannya adalah bagaimana membangun kesadaran masyarakat untuk berkomunikasi dengan keluarganya yang berada di luar daerah. Selanjutnya bagi para aparatur sipil Negara (ASN) yang pulang kampung hanya di sekitar Soloraya, pihaknya memberikan kelonggaran karena menurutnya wilayah Soloraya masih lingkup lokal.
Ditambahkan, satuan tugas (Satgas) Jogo Tonggo sudah berlangsung dengan baik hingga saat ini. Selanjutnya untuk tempat karantina, sudah disiapkan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) yang berada di rusunawa Kemiri yang sudah beberapa bulan belakangan kosong tanpa pasien.
Disinggung mengenai pemudik nekat yang sudah terlanjur pulang ke Boyolali, Bupati Said menyampaikan bahwa tidak perlu dilakukan penjemputan paksa untuk karantina, melainkan hanya diperlukan komunikasi yang baik.
“Tidak perlu sekeras itu, yang terpenting dalam waktu yang masih agak lama ini, dapat membangun kesadaran masyarakat untuk mengikuti saran dari pemerintah pusat untuk tidak melaksanakan mudik dulu di lebaran tahun ini,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri R. Survivalina mengatakan bahwa sudah menyiapkan tujuh posko lebaran tahun ini yang terdapat di beberapa titik. Adapun lokasinya di Kecamatan Ampel, Bangak, Exit tol Mojosongo, Exit tol Bandara, Rest Area 487 A dan B, dan yang terakhir di Monumen Susu Murni. Dari tujuh posko lebaran akan diampu secara bergiliran dari 11 rumah sakit (RS), 25 Puskesmas, dua klinik, satu PMI dan 119.
“Untuk piket satu kali jaga di masing-masing posko itu terdiri dari tiga orang, yang terdiri dari satu orang dokter, satu orang paramedis dan satu orang driver. Kemudian untuk jadwal posko kita mengikuti jadwal dari Polres, dari tanggal 6 sampai 17 Mei tahun 2021,” kata Ratri R. Survivalina .
Laporan – Muhammad Riyadi