Lensakita.id-Kolaka Utara -Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), menghimbau warga Kolaka Utara (Kolut), untuk waspada dengan cuaca extrim dampak dari penomena La Nina.
Kepala BPBD Kolut, DR Hj Syamsuryani mengungkapkan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memasuki Bulan Oktober dan November, warga disemua wilaya Indonesia diminta waspada akan ada penomena La Nina.
Fenomena La Nina, lanjutnya yakni pendinginan suhu yang tidak biasa melebihi minus 0,5 derajat celcius di area yang sama dengan El Nino. La Nina merupakan anomali sistem global yang cukup sering terjadi dengan periode ulang berkisar antara 2 sampai 7 tahun.
“BMKG telah menghimbau semua BPBD untuk waspada cuaca extrim seperti curah hujan dengan intensitas yang sangat tinggi dampak dari penomena La Nina,” kata Hj Syamsuryani.
Menurutnya, Kolaka Utara merupakan wilayah dengan potensi bencana, sehingga dengan ada himbauan dari BMKG akan potensi cuaca extrim akibat dari penomena La Nina. Semua warga Kolut untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
“Daerah kita (Kolut,red) kan merupakan masuk sebagai daerah dalam zona merah bencana, terutama banjir dan angin puting beliung,” ujarnya.
Sehingga kata dia, warga yang berada di daerah aliran sungai (DAS) untuk selalu siaga, terutama saat hujan turun dengan intensitas sangat tinggi.
Ibu dua putra ini menjelaskan warga yang berada di daerah DAS Ranteangin, DAS Lasusua Desa Batu Ganda, DAS Tiwu Desa Tahubua, DAS Sungai Lapai, DAS Pakue dan DAS Batu Putih. Untuk tetap siaga dengan adanya penomena La Nina.
“Dari himbauan BMKG, cuaca extrim akibat dari penomena La Nina bukan hanya curah hujan yang tinggi dan angin puting beliung. Tapi juga adanya potensi gempa dan tsunami,” Imbuhnya.
Hj Syamsuryani mengharapkan warga untuk lebih meningkatkan kesiapsiagaan mengantisipasi adanya bencana. Bahkan saat ini cuaca tidak menentu, yang harusnya memasuki musim kemarau namun sering ada hujan walaupun dengan intensitas yang kecil.
“Semua berharap tahun ini dan tahun berikutnya Kolaka Utara tidak ada lagi bencana. Dengan adanya beberapa sungai yang dinormalisasi diharapkan dapat meminimalisir terjadi banjir,” tutur mantan Kabid Bina Marga Dinas PU Koltim ini.
Laporan – Asran