Lensakita.id-Kolut, anjloknya harga Komoditas Cengke saat ini dan hampir di seluru Indonesia membuat petani menjadi menjerit yang di karena tak sebanding harga perawatan dengan harga jualnya,terkhusus petani cengke yang ada di Kabupaten Kolaka Utara (kolut),namun Pemda kolut saat ini terus berupaya mencarikan solusinya,agar harga Komoditas Cengke yang ada di kolut bisa mendapatkan nilai jual yang diharapkan.
Saat media ini menkonfirmasi kadis perdagangan,selasa (09-15-2020) Rizal Natsir, S.Ag.,M.Si mengungkapkan bahwa dua minggu yang lalu pihaknya dalam hal ini bagian kepala seksi pengedalian barang dan jasa,sudah berkunjung ke jawa tengga guna mencari Investor pengumpul besar pedagang cengke.
“dari pihak Investor ini sudah ada dan mengudang kami ke sana dan teman-teman dari dinas perdagangan sudah kesana dua minggu yang lalu dengan membawah pengusaha atau pengumpul yang ada di kolut,dan salah satunya yang dibawah adalah toko sejatra”tuturnya
Baca Juga :KJSU Caryata sukses melakukan penanaman perdana dalam program PSR
lanjut Rizal Natsir”setelah pulang dari sana ada titik terang terkait dengan harga Komoditas Cengke dan memang tidak bisa dipungkiri karena adanya pandemik ini sehingga kita di sulawesi maupun di jawa aksesnya terhambat apa lagi saat ini perusahaan rokok masih belum beroprasi secara maksimal.”ungkapnya
Rizal Natsir juga menuturkan dari hasil kunjungan dari jawa tengah saat ini pihak dari pengusaha dari kolut masih terus menunggu tindak lanjut kontrak yang nantinya pengusaha dari jawa tengah akan bekerja sama dengan pengusaha asal kolut.
Baca Juga :Tahap Pembangunan Bandara di kolut Sudah di dorong ke ULP
“dua malam yang lalu kami sudah melaporkan sama beliau (Bupati kolut) dan pak bupati juga bertanya kepada yang bersangkutan yakni pengusaha pengumpul cengke yang dari kolut,bagaimana harga Komoditas Cengke,dan mereka mengatakan Alhamdullilah ada kenaikan dan paling tidak bisa menyamai harga jual kaya dimakassar,lalu bupati bertanya lagi kapan mulainya,pihak pengusaha menjawab,mungkin minggu ini setelah masa kontrak mereka selesai yang lalu dari makassar.”ungkap Rizal Natsir Selasa (15-09-2020)
Rizal Natsir juga menegaskan setelah kontrak pengusaha asal jawa tengah itu selesai dari makassar,maka pihak dinas perdagangan kolut akan menindak lanjut pembahasan kontrak kerja sama dengan pengusaha asal jawa tengah tersebut.
“dan ini adalah salah satu langka yang baik di lakukan pemda kolut,karena kemampuan APBD kita tidak mampu mengumpul hasil-hasil dari petani cengke itu,sehingga kami menggandeng pengusaha besar pengumpul cengke yang ada di kolut untuk join kerja sama dengan pengumpul besar cengke asal jawa tengah itu.”tegas
Laporan – Asran