LENSAKITA.ID-KENDARI. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ( PMII ) Kota Kendari menyayangkan terkait berbagai permasalahan yang terjadi pada aktivitas pertambangan PT ANTAM,Tbk di kabupaten Konawe Utara ( Konut ).
Wakil ketua, bidang eksternal PMII Kota Kendari Pusnawir mengatakan, sebagai perusahaan plat merah ( BUMN ) PT ANTAM,Tbk seharusnya memberikan contoh yang baik dalam pengelolaan sumber daya alam oleh perusahaan perusahaan swasta yang beraktivitas di Konut.
“Sultra ini tidak bisa di ragukan lagi terkait kelimpahan sumber daya alamnya, sehingga menjadikan Sultra ini sebagai sentrum perekonomian Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu dalam rangka menjaga pengelolaan di sektor pertambangan mineral logam maupun non logam, pemerintah telah membuat berbagai peraturan guna untuk di jadikan sebagai pedoman dalam rangka menerapkan kaidah kaidah pertambangan yang baik, sehingga pengelolaan di sektor pertambangan dapat berjalan sesuai dengan amanat perundang undangan yang berlaku di negeri ini. Ujar Nawir sapaan akrab red
Namun ironisnya, Pusnawir, saat negara telah mengatur mengenai pokok pokok pengelolaan sumber daya alam dengan berpedoman pada ketentuan perundang – undangan yang ada ( Regulasi ), justru perusahaan BUMN selaku milik pemerintah yakni PT Antam Tbk, terkesan hadir untuk merusak sistem itu sendiri.
“Bagaimana tidak, aktivitas PT Antam di blok mandiodo di Konut ini sangat bertentangan dengan regulasi yang telah di tetapkan, contoh mulai dari izin pinjam pakai kawasan hutan ( IPPKH ) Rencana kerja Anggaran Biaya ( RKAB ) terminal Khusus ( Tersus ) serta banyak nya KSO yang tidak jelas legal standingnya,” ujarnya.
Menurutnya, sebagai perusahaan plat merah BUMN PT. Antam Tbk seharusnya mampu mengelola dengan baik sumber daya alam dengan baik
Sebagai salah satu contoh pengelolaan sumber daya alam yang di nilai kurang baik adalah masih banyak nya penambang-penambang ilegal yang masih beroperasi di wilayah iup PT ANTAM,Tbk dan aneh nya hal ini tidak di tindaki oleh pihak PT ANTAM,Tbk.
Selain itu juga pusnawir menyoroti PT ANTAM Tbk yang telah lama beroperasi di wilayah Sultra, tapi belum mampu memberikan kontribusi positif untuk pembangunan provinsi Sulawesi Tenggara.
“Salah satu solusi agar PT ANTAM Tbk yang beroperasi di wilayah Konut bisa memberikan kontribusi positif untuk kemajuan daerah, yaitu, PT ANTAM Tbk untuk mendirikan smelter dengan adanya smelter tentunya akan menyerap tenaga kerja lokal,” tutupnya.
Laporan : Awal