Lensakita.id-Kolaka Utara, Aktifitas tambang ilegal di Kecamatan Batu Putih Desa Latowu dan Desa Mosiku kembali marak. Para pelaku ini dengan bebas melakukan kejahatan diduga di pasilitasi manajemen PT Kasmar Tiar Raya (KTR) dengan memberikan dokumen penjualan ore.
Bahkan aktifitas kejahatan PT KTR diduga dibekingi oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) aktif dari Angkatan Laut (AL) berpangkat Kolonel, AP biasa disapa mentor ini menjadi pengendali gerak PT KTR, bertugas di Jakarta. Selain oknum AP kejahatan juga diduga dibekingi jajaran Polres Kolut dan Syahbandar yang menerima suap.
Ketua Komonitas Lingkar Demokrasi (Komparsi) Sultra, Tasman mengatakan pihaknya melihat maraknya aksi kejahatan dari sektor pertambangan di Kecamatan Batu Putih, tidak lepas dari andil para pemilik IUP.
“Iya kejahatan dari sektor pertambangan ini merajalela di Kecamatan Batu Putih ini selain disebabkan karena adanya oknum-oknum yang bermain dan pengawasan yang kurang. juga karena adanya para pemilik IUP yang mempasilitasi para pelaku,” kata Tasman.
Menurut Tasman, aktivitas ilegal PT KTR yang terus terjadi tanpa tersentuh hukum, diduga dikendalikan seorang oknum TNI AL aktif yang berpangkat kolonel.
“Pantas saja semua kegiatan ilegal PT KTR tidak tersentuh hukum, rupanya dikendalikan sang mentor AP,” ujar dia.
Kegiatan ilegal yang dimaksud lanjut Tasman, seperti memberikan dokumen penjualan pada oknum M yang melakukan penambangan dilahan koridor ex PT Pandu Citra Mulia di Desa Latowu.
“Itu kapal tongkang PISP 300.05, yang sedang melakukan kegiatan pemuatan merupakan tanah ore nikel yang berasal dari koridor Ex PT Pandu Citra Mulia,” tutur Tasman.
Tasmar berharap jajaran kepolisian untuk tegas dan berkeadilan dalam menegakan hukum. Jangan dibiarkan kejahatan pertambangan merajalela yang dampaknya kedepan akan sangat merusak ekosistem lingkungan.
“Kementerian ESDM jangan memberikan perpanjang IUP PT Kasmar Tiar Raya, 955 yang akan berakhir pada Bulan Juni ini. Sebab keruskan yang ditimbulkannya sudah sangat besar dan pastinya tidak akan mampu dipertanggungjawabkan bukaannya,” imbuh Tasman.
Sementara itu oknum, TNI AL, AP yang dihubungi melalu telpon selular mengatakan terkait dengan dirinya, semua telah diserahkan pada orang lapanga.
“Orang lapangan yang tau ya, saya tidak tau menahu. Saya paham itu De, yang jelas secara legal kita punya setahu saya ya. Secara legal kita punya sampai Tersusnya,” katanya.
AP menambahkan untuk komprimasi pihaknya menyarankan untuk berhubungan dengan orang lapangan PT KTR, yang bernama Zul.
“Silahkan berhubungan dengan orang lapangan dengan Zul ya de, Saya tidak paham menahu. Namun secara legal ya kasmar tidak yang keluar dari itu semua de,” ujar AP.
Ditanya terkait dengan statusnya di PT Kasmar Tiar Raya, AP mengungkapkan Dirinya bukan direktur PT KTR. Direkturnya PT KTR yakni Ilham.
“Ilham yang punya saya tidak ada. Ya uda silakanlah saja dengan orang-orang lapangan ya de. Iya makasih,” jelas AP.
Laporan – Asran