LENSAKITA.ID-KONAWE SELATAN. Puluhan Aliansi Mahasiswa bersama Masyarakat Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan (Konsel). Melakukan pemblokadean jalan yang merupakan jalan penghubung Kota Kendari dan Konsel.
Blokade jalan tersebut dilakukan karena dianggap selama tahun 2015-2022 pihak pemerintah tidak memperhatikan ruas jalan Kendari – Andoolo yang dimana ruas jalan Puulipu, Matabondu, Angata, Puudambu, sudah sangat rusak parah.
Hal ini disampaikan langsung oleh ketua umum komisariat bulan Sabit Universitas Muhammadiyah Kendari, Indra dapa kepada media ini, Rabu (07/12/2022).
“Mulai kemarin (06/12) kami melakukan aksi besar besaran dalam kegiatan blokade jalan Puulipu Matabondu Angata, Puudambu, Boloso. Yang merupakan bentruk protes kami terhadap pemerintah Provinsi yang tidak memperhatikan jalan kami,” kata Indra.
Indra juga menegaskan jika pihak masyarakat dan mahasiswa Kecamatan Angata mencekam pihak Pemprov Sultra yang dimana sudah selama tahun 2015-2022 pihak pemerintah tidak memperhatikan ruas jalan Kendari andoolo yang dimana ruas jalan puulipu, matabondu angata, puudambu, yang sudah sangat rusak parah.
Pihaknya juga menuturkan dengan tegas bahwa. Jika pemerintah provinsi maupun DPRD provinsi tidak segera menangani perbaikan jalan Puulipu, Matabondu, Angata, Puudambu, Boloso, maka pihaknya bersama Masyarakat akan blokade terus dan menunggu respon dari pihak pemerintah provinsi maupun DPRD provinsi Sultra untuk menemui kami dan memberikan penjelasan yang pasti.
Ia juga mengungkapkan, jika masyarakat di Kecamatan Angata menuntut kepada pihak bina marga Pemprov Sultra. Terkait tidak adanya perbaikan jalan di Kecamatan Angata terkhususnya Desa Puulipu, Matabondu, Angata, Puudambu, dan Poloso selama tahun 206-2022.
“Jika Pemprov Sultra tidak menindak cepat terkait tuntutan aksi kami, maka Jangan salah kan kami mahasiswa dan masyarakat Kecamatan Angata akan melakukan blokade total,”tegasnya.
“Masyarakat Kecamatan Angata terkhususnya Desa Puulipu, Matabondu, Angata, Puudambu, Boloso sangat menginginkan ruas jalan yang layak untuk di gunakan penggendara. Namun yang menjadi ironisnya di lapangan ruas jalan tersebut sudah sangat tidak layak di lewati oleh masyarakat yang di karenakan ruas jalan sudah mencapai tingkat level tinggi angka kerusakan nya”
Laporan : Ricky Suratno Lababa