Lensakita.id-Kolaka Utara, Pasca Desa Pumbolo sebelumnya tersandung masalah kasus hukum, hingga seluruh aparat Desa Pumbolo Kecamatan Wawo Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) tidak mendapatkan hak mereka yakni gaji para aparat Desa. Sehingga membuat mereka enngan mau masuk kantor hingga kurang lebih setahun.
Saat di temui Pejabat Sementara (Pjs) Desa Pumbolo Asriani, S.Kom, mengemukakan, sejak dirinya diangkat sebagai pjs Desa Pumbolo sejak tanggal 08 Oktober 2020, oleh Bupati Kolut. Dirinya kembali menghidupkan kantor desa dengan mengaktifkan kembali seluruh aparat desanya untuk berkantor seperti bisanya dan pihaknya juga memperhatikan gaji mereka yang sudah di tetapkan sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak masuk kantor, guna untuk melayani masyarakat Desa Pumbolo.
“Jadi setelah kembali normal mereka berkantor saya juga terapkan untuk melakukan gotong royong di Masyarakat setiap minggu. yang bertujuan gimana kita memberikan contoh pada masyarakat pentingnya bekerja sama, baik aparat desa maupun warga sekitar.”Ungkap Asriani, Minggu (03/21)
Sekcam Wawo ini juga menuturkan, dalam melaksanakan pjs di Desa Pumbolo. Banyak hal yang dia benahi pasca Desa sebelumnya banyak tugas yang belum di selesaikannya, sehingga dia berkewajiban untuk menuntaskan apa yang seharusnya sudah selesai, yakni salah satunya adalah drainase yang ada di dusun empat.
Ia juga memprogramkan untuk Anggaran Dana Desa (ADD) 2021. Pihaknya akan memprioritaskan membenahi Kantor Desa Pumbolo yang selama ini kata dia belum tuntas pengerjaannya, sehingga pihaknyaa berinisiatif untuk menuntaskan agar layak untuk di gunakan.
“Jadi untuk di tahun 2021 ini untuk ADD. Saya fokus benahi kantor desa seperti membuatkan WC, Pintu, jendela dan kebutuhan lainnya di dalam kantor. Lalu setelah sudah rangkum kedepannya kalau ada dana lagi dari ADD saya akan plaster dindingnya.”Tuturnya
Asriani juga berharap kepada Pemda Kolut agar di tahun 2021 ini. Pihaknya bisa mendapatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk keperluan pembuatan bronjong yang ada di dusun empat, yang volume luasnya sekitar 500 meter di bentaran sungai ranteangin. Karena menurutnya pembuatan bronjong tersebut sangat penting, karena daerah tersebut merupahkan daerah yang rawan banjir, sehingga pihaknya berharap dengan di buatnya bronjong di dusun empat kedepannya daerah tersebut bisa aman dari musibah banjir.
“Harapan saya semoga 2021 ini Desa Pumbolo bisa mendapatkan dana dari APBN sehingga saya bisa membuat bronjong yang ada di bentaran sungai Ranteangin persinya di dusun empat Desa Pumbolo, agar warga saya bisa meresa aman bila musim penghujan tiba.”tutupnya
Laporan – Asran