LENSAKITA.ID-KONAWE SELATAN. Skandal Dana Desa Awalo, Kecamatan Buke, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), semakin memanas. Audit yang dilakukan Inspektorat Daerah atas penggunaan anggaran desa tahun 2020-2022 dinilai tidak transparan dan justru menimbulkan dugaan adanya “permainan” antara auditor dan Kepala Desa (Kades) untuk memuluskan manipulasi data.
Dugaan itu muncul setelah Sekretaris Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Kabupaten Konsel, Iswan, hadir dibalai desa kemarin, (6/11). Untuk menyaksikan audit Investigasi Inspektorat namun, tak melihat sejumlah warga Penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan tokoh masyarakat Desa Awalo yang dilibatkan dalam proses audit.
Media ini. Jumat, 7 November 2025.
Iswan menilai, audit Investigasi Inspektorat Daerah seharusnya menjadi informasi publik. Namun yang terjadi justru terkesan ditutup-tutupi.
Menurut Iswan, ketidaktransparan audit tersebut memunculkan dugaan bahwa ada upaya untuk melindungi Kades dari jeratan hukum. Ia menduga, auditor Inspektorat sengaja “bermain mata” dengan Kades untuk menutupi penyimpangan yang terjadi.
“Kami menduga ada kongkalikong antara auditor dan Kades. Bagaimana mungkin audit bisa dilakukan tanpa melibatkan masyarakat? Ini jelas ada yang tidak beres,” kata Iswan saat memberikan keterangan kepada media ini, Jum’at (07/11)
Bagaimana tidak, Iswan, dalam undangan pertemuan yang dijadwalkan pukul 08:30 Wita. Namun pada pukul 10:05 Iswan tiba, sudah tidak ada lagi aktivitas audit yang semestinya dilaksanakan tim Auditor Inspektorat.
“Saya tiba jam 10 lewat di balai desa, namun anehnya, saya tidak melihat kegiatan audit. Tim Auditor Inspektorat dan kades hanya duduk ngobrol santai, tanpa menjalankan tugas semestinya,” pungkasnya.
Dugaan adanya permainan tersebut itu semakin diperkuat dengan temuan sejumlah kejanggalan dalam audit Investigasi Inspektorat. Dimana, kata Iswan tidak ditemukannya, Berita Acara, dan Absensi Daftar hadir masyarakat.
“Yang ada hanya belasan aparat desa. Pak Desa dan Ketua Tim Investigasi mengaku bahwa masyarakat yang dimaksud datang sejak pagi, namun karena capek menunggu sehingga mereka balik ke rumah. Namun anehnya, saya cek tidak ada daftar hadir,” herannya.
Gimana tidak heran, cetus Iswan, kegiatan yang semestinya dilaksanakan begitu teliti dengan lebih mengedepankan Integritas,Tanggung jawab, profesional dengan penuh kejujuran. Selesai sebelum Isoma.
“Tentu saya pikir ini tidak masuk akal, kok bisa audit dilakukan begitu enteng dan santai. Tanpa mengedepankan etik dan profesional,” kesalnya.
Kasus Dana Desa Awalo ini menjadi preseden buruk bagi pengelolaan anggaran desa di Kabupten Konsel. Untuk itu Iswan, berharap pihak berwenang segera bertindak tegas dan transparan untuk mengungkap kebenaran dan menindak pelaku yang terbukti bersalah.
“Jika dugaan “permainan” antara auditor Inspektorat dan Kades terbukti, maka hal ini akan menjadi tamparan keras bagi pemerintah daerah dan aparat penegak hukum,” imbaunya.
“Ini juga akan merusak kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengawas dan pemerintah desa, olehnya itu saya bertekad untuk mengawal kasus ini,” tutupnya dengan nada kesal.
Laporan : Eki Edriawan Sorumba




















