LENSAKITA.ID-JAKARTA. Usai mendapatkan dua Rekor MURI dunia di momen HUT RI ke 78 Tahun. Bupati Konawe Utara Ir. H. Ruksamin, ST , M.Si., IPU., ASEAN. Eng kembali mendapatkan penghargaan dunia, The World Peace Organization (WPO), organisasi penggagas perdamaian dunia dalam bidang kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan, yang di menggelar Malam Anugerah Tahunan yang dilaksanakan di Grand Sahid Hotel Jakarta, Minggu (27/8) malam.
Tahun ini, WPO memberikan anugerah “World Peace Award” kepada beberapa tokoh nasional dan internasional.
Salah satunya, Bupati Konawe Utara Ir. H. Ruksamin, ST , M.Si., IPU., ASEAN. Eng., yang menerima penghargaan pada kategori chief achievement World Peace Award 2023. Penghargaan ini diberikan oleh organisasi perdamaian dunia tersebut karena dedikasi H. Ruksamin sebagai Tokoh Pembangunan sumberdaya manusia dan Tokoh Pendidikan.
Bukan tanpa alasan, keterpilihan H. Ruksamin Bupati Konawe Utara sebagai nominator penerima anugrah World Peace Award telah melalui penilaian tim sembilan yang terdiri dari akademisi dan para pakar yang memiliki kualifikasi untuk memberikan penilaian dan menetapkan setiap orang yang menerima Anugrah World Peace Award.
Keterpilihan Bupati Konawe Utara, ditetapkan untuk menerima World Peace Award disebabkan oleh rekam jejak baik di media yang terus menyuarakan perdamaian dan salah satu tokoh yang selalu ikut berperan untuk menjaga perdamaian dan dinilai aktif dalam kegiatan-kegiatan kongkrit seperti mendukung TNI dan Polri bersama semua elemen masyarakat menjaga perdamaian dan kebersamaan, dalam mengambil kebijakan yang tidak pernah ada diskrinatif, selalu dalam mengambil keputusan tanpa melihat perbedaan, suku bangsa dan agama.
H. Ruksamin pemimpin yang berasal dari rakyat kecil, yang lahir dari keluarga sederhana di perkampungan ujung utara Desa Basule, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, dimana kedua orangtuanya bekerja sebagai guru dan petani, melalui program KONASARA nya terus berusaha menghadirkan persatuan, perdamaian serta kesejahteraan bagi masyarakat Konawe Utara.
Dedikasi sebagai pimpinan tertinggi Konawe Utara di tunjukan pada saat Covid 19, untuk pertama kali tertulis dalam sejarah seorang Bupati mengejar pasien kehutan belantara dan meyakinkan untuk segera isolasi tanpa hambatan. Kemudian saat terjadi banjir di Konawe Utara, tanpa segan bupati konawe Utara memikulkan beras untuk para korban banjir.
Bupati Konawe Utara pula telah berhasil membuat prasasti perdamaian dari seluruh paguyuban Sesulawesi Tenggara disaksikan wakil gubernur dan telah mengaktifkan pangguyunan kebudayaan daerah maupun kebudayaan lainnya di Sulawesi Tenggara. Untuk pelayanan kesehatan, Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara.
Konawe Utara merupakan satu-satunya pemerintah daerah yang memberikan layanan pengobatan gratis bagi seluruh warga Konawe Utara. Tidak sampai disitu, di dunia pendidikan H. Ruksamin selaku Bupati telah membebaskan biaya sekolah seluruh peserta didik di Konawe Utara.
Tidak hanya untuk masyarakat Konawe Utara, dedikasi H. Ruksamin yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat Perhimpunan Anak Transmigrasi (Patri) Sultra, memastikan melalui salah satu program prioritas yang sedang ditempuh Patri Sultra yaitu memastikan anak-anak transmigrasi, memperoleh pelayanan pendidikan yang layak.
“Pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) akan mendorong kemudahan mahasiswa dalam berprestasi. Tentu ini bagian dari proses menciptakan generasi cemerlang sebagai pelanjut tongkat estafet kepemimpinan masa depan daerah maupun bagi bangsa dan negara,” kata H. Ruksamin usai menerima penghargaan “World Peace Award”.
Lebih lanjut H. Ruksamin juga menumgkapkan, untuk mendukung semua program yang dicanangkan untuk memberikan pelayan terbaik kepada msyarakat, Pemerintah Kabupaten Konawe Utara juga menyiapkan Dana Operasional Tambahan untuk sekolah serta Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi guru yang belum mendapatkan sertifikasi.
“Alhamdulillah, tidak pernah kita meminta, atau membayangkan bisa menerima penghargaan sebesar ini. Apalagi penghargaan ini sejajar dengan tokoh Dunia,” tutur H. Ruksamin.
Sekedar di ketahui, proses penilaian dan penetapan para tokoh sebagai penerima Award cukup panjang, sejak Tim 9 sebagai Penilai yang dipimpin Marsekal Muda I Nyoman Trisantosa dibentuk pada tanggal 22 Pebruari 2023.
Proses penilaian cukup panjang dan sangat alot. Sebab banyak tokoh yang masuk nominasi untuk kemudian ditracking dan selanjutnya pada tahapan akhir ditetapkan sebagai penerima Award.
Selanjutnya, penilaian berdasarkan empat pilar yaitu Peace, Help, Education dan Prosperity. Keempat pilar tersebut menjadi kunci dan bobot penilaian yang dilakukan oleh Tim 9.
Adapun Tim 9 yang dibentuk oleh WPO itu terdiri dari beragam latar belakang profesi seperti Hukum, Ham, Pertahanan Keamanan, Pendidikan dan Kebudayaan.
Hasil penilaian memang tidak dipublikasi oleh Tim 9 karena menjaga agar tidak ada intervensi yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu serta menghormati sistem kerja dan independensi dari Tim 9.
Adapun para tokoh penerima Award tersebut yakni, Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia ke 1, Mr. Sri Chinmoy, PBB, New York, Prof. Dr. Haryono Suyono, MA, Ph.D, Menteri Negara/Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan Indonesia ke 9, Dr. Ir. Ruksamin, MT, IPU Eng, Bupati Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, H. Rusdy Mastura, Gubernur Sulawesi Tengah, YM Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gubernur D.I Jogjakarta dan Dr. Adnan Purichta Ichsan, SH, MH, Bupati Gowa, Sulawesi Selatan.
Laporan : Lensakita.id